cover
Contact Name
Tri Wardhani
Contact Email
twd@widyagama.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agrika@widyagama.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRIKA
Published by Universitas Widyagama
ISSN : 19075871     EISSN : 25416529     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrika mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pertanian meliputi penelitian di bidang budidaya pertanian, agrobisnis dan teknologi pengolahan hasil pertanian, juga menginformasikan berbagai paket teknologi, ulasan ilmiah, komunikasi singkat dan informasi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2017)" : 8 Documents clear
PENGEMBANGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK PENYEDIAAN AIR IRIGASI (STUDY KASUS DESA GEBANGANGKRIK NGIMBANG LAMONGAN JAWA TIMUR DAN SEKITARNYA) Eko Sutrisno; Poppy Diana Sari
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.447 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.449

Abstract

Desa Gebangangkrik merupakan daerah dengan wilayah pertanian yang luas, mata pencaharian masyarakat desa tersebut adalah sebagai petani dengan sawah sistem tadah hujan. Saat musim tanam, petani mengandalkan air hujan dibantu dengan air tanah yang diperoleh dengan menggunakan mesin pompa bergilir. Tetapi saat musim kemarau, air yang diperoleh dengan sistem tadah hujan tidak cukup untuk mengairi dan seringkali terjadi konflik antar petani mengenai penggunaan pompa. Kali Padas, sungai yang melintasi wilayah tersebut sangat potensial dikembangkan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dengan dibuat embung sistem on stream (dalam sungai). Metode dalam kajian ini adalah dengan survei lokasi dan pemetaan irigasi. Dari hasil survei jika Kali Padas dibangun secara ekonomi dampaknya adalah mengurangi biaya produksi saat tanam padi, secara sosial budaya tidak adanya konflik antar tetangga dengan berebut atau tidak memperoleh pinjaman mesin pompa serta sumur bor. Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik. Dengan adanya embung dapat mengurangi pengangguran dengan mengajari masyarakat yang tidak mempunyai lahan garapan untuk menjadi petani tambak sistem keramba. Secara lingkungan akan bertambahnya jumlah air tanah, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan normal menyebabkan udara menjadi sejuk.
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI TAMAN WISATA PERAIRAN PULAU PIEH DAN LAUT SEKITARNYA Diah Yustinaningrum
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.149 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.455

Abstract

Pengembangan wisata alam bahari memiliki peranan yang sangat penting secara ekonomis maupun ekologis. Pengembangan wisata bahari perlu dikelola dengan konsep ekowisata, yaitu pendekatan berkelanjutan yang karakteristiknya adalah pengelolaan bentang alam, pengelolaan budaya masyarakat, dan kegiatan konservasi. Kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Pulau Pieh merupakan kawasan konservasi perairan nasional yang terletak di Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.: KEP. 70/MEN/2009 tanggal 3 September 2009.Kawasan ini merupakan habitat penting bagi ekosistem perairan, terutama perairan dangkal, yaitu ekosistem terumbu karang. Selain fungsinya sebagai kawasan konservasi, TWP Pulau Pieh juga merupakan Taman Wisata Perairan. Oleh karena itu, diperlukan konsep pengembangan wisata bahari di TWP Pulau Pieh dan Laut di Sekitarnya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dengan tetap memperhatikan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan. Terdapat 5 (lima) pulau-pulau kecil, yaitu Pulau Air, Pulau Pandan, Pulau Toran, Pulau Pieh dan Pulau Bando yang memiliki, perairan jernih dan pesona bawah laut yang indah yang dapat dinikmati dengan bersnorkeling maupun diving. Namun demikian, aksesibilitas, sarana prasarana pendukung perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan. Pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Pulau Pieh difokuskan untuk tujuan wisata bahari berbasis ekowisata atau pariwisata yang ramah lingkungan, dengan memperhatikan aspek co-ownership, co-management, co-responsibility sehingga perlindungan ekosistem kawasan konservasi diharmonisasikan dengan pemanfaatan pariwisata bahari.
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS TAMAN BUNGA PADA TAMAN BUNGA NUSANTARA BOGOR Rahmat Hidayat
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.634 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.454

Abstract

Dalam pengembangan pariwisata, banyak sekali obyek wisata yang menyuguhkan taman beserta dengan tanaman bunganya tetapi tidak mempunyai konsep yang untuk edukasi maupun pelestarian dari tanaman bunga tersebut sekaligus mempunyai daya tarik ekowisata untuk pengembangan taman tersebut terutama di wilayah perkotaaan yang mempunyai konsep sebagai Kota Taman. Taman Bunga Nusantara Bogor mempunyai konsep pengembangan taman yang mempunyai nilai edukasi maupun pelestarian dari tanaman bunga sekaligus sebagai daya tarik ekowisata yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
PENGARUH SUHU DAN LAMA HIDROLISIS SANTAN KELAPA TERHADAP KADAR ASAM LAURAT (MENGGUNAKAN ENZIM LIPASE ENDOGENEUS) Moh Sui; Enny Sumaryati; Mohamad Yusron
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.948 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.448

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama dan suhu hidrolisis santan kelapa terhadap jumlah asam laurat yang dihasilkan. Untuk mendapat asam laurat yang maksimum harus dipelajari temperatur yang tepat pada masa hidrolisis yaitu 35°C, 45°C, 55°C, dan 65°C pada lama waktu 1, 2, 3, 4 hari dengan perbandingan proporsi air : kelapa parut = 1 : 1. Hasil asam laurat paling tinggi terdapat pada waktu inkubasi 48 jam yaitu 51,603% dari 12,3 ml FFA sehingga diperoleh total asam laurat sebesar 6,347. Setelah dikompilasi dan ditabulasi maka dapat disimpulkan bahwa metode isolasi asam laurat pada substrat santan kelapa dengan metode enzimatis dapat terjadi dalam kondisi optimum yaitu pada substrat kondisi penambahan air (1:1) dengan suhu inkubasi 55°C dan lama waktu inkubasi 48 jam (2 hari).
PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE SEBAGAI PENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN EKOLOGI DAN SOSIAL: STUDI KASUS MANGROVE BLOK BEDUL, RESORT GRAJAKAN, TAMAN NASIONAL ALAS PURWO, BANYUWANGI Shinta Hiflina Yuniari
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.837 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.453

Abstract

Ekowisata dapat dipandang sebagai suatu konsep pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Sehingga diperlukan penelitian tentang pengelolaan ekowisata mangrove blok bedul sebagai penunjang perekonomian masyarakat melalui pendekatan ekologi dan sosial. Potensi mangrove yang terdapat di kawasan ini 4 species dari 2 famili yaitu : Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba dan Cariop tagal.Selain itu dari hasil studi literatur diketahui bahwa terdapat 24 species dari 12 famili di sepanjang kawasan “segara anakan” Taman Nasional Alas Purwo. Untuk inventarisasi satwa, dari hasil studi literatur dan pengamatan di lapang terdapat jenis burung air, burung darat, burung pemangsa, mamalia, reptil, pisces dan crustacea. Untuk potensi budaya terdapat upacara petik laut dan sumber “air randu telu” yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Dari hasil survei, masyarakat sekitar menyetujui bahwa ekowisata harus memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat. Selain itu, ekowisata juga harus dapat memberikan nilai pendidikan kepada pengunjung, 73% responden mengetahuinya. Arahan pengelolaan kebijakan pengembangan ekowisata blok bedul antara lain: (a) Kelembagaan pengelola ekowisata harus dapat meningkatkan pelayanannya, (b) Pengembangan usaha berbasis ekowisata dengan melakukan kerjasama di bidang pemasaran dengan pengelola wisata lain. (c) Pengembangan wisata mangrove dengan mencari potensi wisata lain, (d) Dibuat perencanaan kerja lima tahun untuk pengembangan ekowisata berkelanjutan, (e) Menggunakan penelitian yang ada untuk kajian sehingga memiliki potensi wisata lainnya.
BIODEGRADASI SURFAKTAN LINEAR ALKYLBENZENE SULFONATE (LAS) OLEH Pseudomonas sp. DARI EKOSISTEM IRIGASI SEKUNDER TERCEMAR DETERJEN DI KOTA BATU Andik Kurniawan; Suslam Pratamaningtyas; Untung Sugiarti
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.729 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.452

Abstract

Konsentrasi LAS pada saluran irigasi sekunder selama Bulan Februari-Maret 2016 sebesar 4,57 mg/l. Jumlah tersebut melebihi ambang batas LAS yaitu 0,5 mg/l. Dari saluran irigasi sekunder tersebut berhasil diisolasi dua isolat biakan murni dan diidentifikasi sebagai Pseudomonas sp. 1 dan 2. Hasil uji biodegradasi menunjukkan bahwa Pseudomonas sp. 1 (P.1), Pseudomonas sp. 2 (P.2) serta konsorsium bakteri Pseudomonas sp. (P.3) mampu mendegradasi LAS sebesar 70% pada 10 hari masa inkubasi. Sementara isolat konsorsium bakteri P (3) mampu mendegradasi LAS hingga 100 % pada hari ke-21 inkubasi. Berdasarkan penurunan persentase kadar LAS selama masa inkubasi bakteri dan kenaikan densitas sel bakteri, seluruh isolat dapat mendegradasi LAS dengan baik. Yang lebih penting lagi, seluruh isolat bakteri tidak bersifat patogen pada bibit tanaman padi varietas IR 64.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG MANGROVE JENIS LINDUR (Bruquiera gymnorrhiza) TERHADAP KARAKTERISTIK NUGGET IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Ernawati, Ernawati; Nugroho, Matheus
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.565 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.451

Abstract

Buah mangrove jenis lindur (Bruquiera gymnorrhiza) mengandung energi dan karbohidrat cukup tinggi melampaui berbagai jenis pangan seperti beras, jagung singkong atau sagu. Nugget lindur merupakan alternatif diversifikasi olahan yang belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan tepung lindur terhadap karakteristik nugget ikan yang dihasilkan, serta mengetahui konsentrasi tepung lindur yang tepat untuk menghasilkan nugget yang mempunyai karakteristik baik sesuai dengan standar nasional tentang nugget (SNI 01-6683-2002). Penelitian menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, terdiri dari 5 perlakuan kombinasi penambahan tepung lindur dan tepung panir dengan konsentrasi : P1 = 0% dan 30%, P2 = 10% dan 20%, P3 = 15% dan 15%, P4 = 20% dan 10%, P5 = 30% dan 0%, dengan 3 kali ulangan pada masing-masing perlakuan. Penelitian meliputi analisis fisiko kimia tepung lindur dan nugget lindur ikan lele dumbo yaitu intensitas warna menggunakan Chromameter, kadar air, karbohidrat, lemak, protein, dan serat kasar. Analisis organoleptik meliputi rasa, warna, aroma dan tekstur. Hasil analisis tepung lindur adalah kadar air 9,24%, lemak 2,97%, protein 2,79%, karbohidrat 84,20%, serat kasar 23,83%, sedangkan intensitas warna L (Lightness), a+ (kemerah-merahan) dan b+ (kekuning-kuningan) berturut-turut adalah: 53,00; 23,00; dan 9,60. Perlakuan kombinasi tepung lindur dan panir pada konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata pada nilai kadar karbohidrat, intensitas warna L, dan a+, berbeda nyata pada nilai warna b+, tapi tidak berbeda nyata pada nilai kadar air, protein, dan lemak. Kadar karbohidrat dan serat kasar cenderung meningkat dengan penambahan konsentrasi tepung lindur, sedangkan kadar air, protein, dan lemak menunjukkan nilai yang variatif.
PENINGKATAN KETAHANAN TANAMAN ANGGUR DI MUSIM HUJAN DENGAN APLIKASI NANO-SILIKON DAN KALSIUM UNTUK MENUNJANG USAHATANI TANAMAN ANGGUR Sulis Dyah Candra; Ida Sugeng Suyani; Judi Suharsono
Agrika Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.442 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i1.450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan tingkat kerusakan tanaman anggur di musim hujan akibat serangan hama dan patogen, dan untuk mengetahui produktivitas dalam melakukan usahatani anggur di musim hujan. Salah satu upaya untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman dengan aman adalah meningkatkan ketahanannya dengan metode yang ramah lingkungan. Hal ini dapat diperoleh melalui pemberian suplai hara selain pupuk dasar sesuai dengan proporsi hara yang dibutuhkan tanaman, terutama pengaturan asupan unsur nano-silikon dan kalsium pada tanaman anggur. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh perlakuan, maka dilakukan Uji F berdasarkan rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga kali ulangan. Jika dari analisa didapatkan perbedaan pengaruh yang nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Ca yang berupa aplikasi kapur Dolomit memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tingkat serangan penyakit dan parameter jumlah tandan per tanaman dengan hasil terbaik ditunjukkan pada dosis dolomit 1 ton.ha-1. Sementara pada parameter berat buah per tanaman hasil terbaik ditunjukkan pada dosis 1,5 ton ha-1. Pendapatan usahatani tanaman anggur dengan B/C ratio tahun ke-2 telah mencapai kisaran 4,2, dan 4,9 pada tahun ke-3 sehingga usaha tani ini sangat layak untuk dilaksanakan. Aplikasi kombinasi Ca dan Si belum menunjukkan pengaruh interaksi yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman anggur, sehingga perlu dilaksanakan percobaan lanjutan terhadap peningkatan intensitas dan dosis aplikasi nano-silikon agar dapat mendapatkan hasil yang signifikan untuk meningkatkan ketahanan tanaman, dalam upaya untuk meningkatkan hasil produksi anggur dan keuntungannya secara ekonomi.

Page 1 of 1 | Total Record : 8